Senin, 26 Mei 2008

Del Piero "Rancak Abis...."


Wow....! Itu mungkin kata yang keluar setelah menyaksikan Del Piero mengakhiri musim ini. 21 gol dia lesakkan ke gawang lawan-lawannya! 21 gol itu juga yang membuatnya menjadi capocanonnieri Serie A Musim 2007/2008. Ini adalah gelarnya yang pertama selama membela Juventus sejak tahun 1993. Di usia yang tergolong tua, 33 tahun, kemudian datangnya pemain-pemain baru seperti Vincenzo Iaquinta dan Rafaelle Palladino di lini depan, tidak membuatnya kendur. Bahkan ia menyingkirkan rekan-rekannya yg lebih muda tersebut. Musim ini dia mengantarkan Juventus ke Liga Champion musim depan. Dengan ban kapten di lengannya ia dituntut untuk membimbing para juniornya di Juventus.

Bahkan karena prestasinya tersebut, kini Allenatore Gli Azzurri, Donadoni, memanggilnya kembali ke skuad Italia untuk berlaga di Euro 2008. Semoga Del Piero dapat menularkan aksi-aksi dan gol-golnya untuk Italia menuju tangga juara Eropa. Bravo Alex!

JUVENTUS NUMERO UNO


Juventus memang pantas disebut numero uno di Italia. itu karena prestasinya yang sangat banyak. Pengoleksi 27 gelar liga Serie A ini,menempati peringkat ketiga musim 2007/2008 ini. Padahal sebelumnya bermain di Serie B. Prestasi yang patut diacungi jempol (oleh saya) adalah juara Serie B kemudian langsung menempati posisi ketiga, yang berarti lolos ke kualifikasi Liga Champion Eropa musim depan. Prestasi yang lain adalah diukir oleh el capitano, Alessandro "Alex" Del Piero, yaitu sebagai el capoanonnieri alias pencetak gol terbanyak di Serie A musim ini setelah sebelumnya juga dia raih di Serie B dengan sama-sama mencetak 21 gol.

Sabtu, 24 Mei 2008

Wanita Itu Misteri


Wanita itu mempunyai misteri. Itu pendapat laki-laki seperti saya.

Untuk mendapatkan wanita yang didamba, kita harus mengatur siasat ataupun strategi dulu.

Itulah wanita....tidak gampang mendapatkannya, tidak pula gampang untuk melepasnya.

Jumat, 16 Mei 2008

Ijinkan Aku Mencintaimu


Ya Allah, Ya Tuhanku…
Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku…

Tuhanku…
Aku masih ingat saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu

Lembar demi lembar kitab kupelajari
Untai demi untai kata-kata para ustaz kuresapi
Tentang cinta para nabi
Tentang kasih para sahabat
Tentang mahabbah para sufi
Tentang kerinduan para syuhada
Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam
Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan pada idealisme yang mengawang di awan

Tapi Rabbi…
Berbilang detik, minit, jam, hari, bulan dan kemudian tahun berlalu
Aku berusaha mencintaiMu dengan cinta yang paling utama,

Tapi…
Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untukMu
Aku makin merasakan gelisahku membadai
Dalam cita yang mengawang
Sedang kakiku mengambang tiada menjejak bumi
Hingga aku terhempas dalam jurang nan kegelapan

Wahai Ilahi…
Kemudian berbilang detik, minit, jam, hari, bulan dan tahun berlalu
Aku mencuba merangkak, menggapai permukaan bumi
Dan menegakkan jiwaku kembali
Menatap, memohon dan menghibaMu:
“Allahu Rahim, Ilahi Rabbi,
Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku”.

Allahu Rahman, Ilahi Rabii…
Perkenankanlah aku mencintaiMu sebisaku
Dengan segala kelemahanku

Ilahi…
Aku tak sanggup mencintaiMu
Dengan kesabaran menanggung derita
Umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa hingga Al-Musthafa
Kerana itu izinkan aku mencintaiMu
Melalui keluh kesah pengaduanku padaMu
Atas derita batin dan jasadku
Atas sakit dan ketakutanku

Rabbi…
Aku tak mampu mencintaiMu seperti Abu Bakar,
Yang menyedekahkan seluruh hartanya
Dan hanya meninggalkan Engkau dan RasulMu bagi diri dan keluarga.
Atau layaknya Umar yang menyerahkan separuh harta demi jihad
Atau Utsman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan DeenMu
Atau seperti Ali KarramallahuWajha yg hebat semangat kepahlawanannya.

Maka Ya Allah…
Izinkan aku mencintaiMu
Melalui seratus-dua ratus perak yang terhulur
Pada tangan-tangan kecil di perempatan jalan
Pada wanita-wanita tua yang menadahkan tangan di tepi-tepi jambatan
Pada makanan-makanan sederhana yang terkirim ke handai taulan.

Ilahi…
Aku tak mampu mencintaiMu
Dengan khusyuknya solat salah seorang sahabat NabiMu
Hingga tiada terasa anak panah musuh terhunjam di kakinya
Kerana itu Ya Allah…
Perkenankanlah aku tertatih menggapai cintaMu
Dalam solat yang cuba kudirikan teragak-agak
Meski ingatan kadang melayang ke pelbagai permasalahan dunia

Rabbi..
Aku tak dapat beribadah ala para sufi rahib
Yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta denganMu
Maka izinkanlah aku untuk mencintaimu dalam satu-dua rakaat lailku
Dalam satu-dua sunnah nafilahMu.
Dalam desah nafas kepasrahan tidurku.
Ya Maha Rahman…
Aku tak mampu mencintaiMu
Bagai para al hafiz dan hafizah
Yang menuntaskan kalamMu dalam satu putaran malam
Dari itu..
Perkenankanlah aku mencintaiMu
Melalui selembar dua lembar tilawah harianku
Lewat lantunan seayat dua ayat hafazanku

Ya Rahim…
Aku tak mampu mencintaiMu semisal Sumayyah
Yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya DeenMu.
Seandai para syuhada yang menjual dirinya dalam jihad
Maka perkenankanlah aku mencintaiMu
Dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwahMu
Maka izinkanlah aku mencintaiMu
Dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru.

Allahu Karim…
Aku tak mampu mencintaiMu di atas segalanya
Bagai Ibrahim yang rela tinggalkan putera dan zaujahnya,
Dan patuh mengorbankan pemuda penyejuk matanya
Maka izinkanlah aku mencintaiMu
Di dalam segalanya.

Izinkan aku mencintaiMu
Dengan mencintai keluargaku
Dengan mencintai sahabat-sahabatku
Dengan mencintai manusia dan alam seluruhnya

Allahu RahmanuRahim, Ilahi Rabbi…
Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku..
Agar cinta itu mengalun dalam jiwa
Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku selamanya.

Rabu, 07 Mei 2008

Menikmati Sejuknya Kebun Teh Pagilaran


Kebun teh yang terletak di Desa Keteleng, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang ini, menurut sejarahnya kali pertama dibuka di Kecamatan Blado, kemudian meluas ke Reban dan Bawang seluas 2.032,70 hektare.


Saat ini, tercatat 10.315.000 hektare kebun teh yang dikelola PT Pagilaran. Seluas 611 hektare lainnya, diusahakan melalui pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR) antara PT Pagilaran dengan sekitar 1.176 petani teh sekitar.


Kebun teh ini awalnya tidak sengaja dirancang untuk tempat argowisata. Menurut sejarahnya, kebun ini didirikan tahun 1880 oleh maskapai Belanda. Pada 1922, perkebunan ini dibeli Pemerintah Inggris dan digabung dengan PT Pemanukan and Tjiasem Land's PT (P&T Lans's). Karena Hak Guna Usaha P&T Land's habis pada 1964, Pemerintah Indonesia kemudian yang mengambil alih.


Perkebunan teh ini terletak di ketinggian 1.000-1.500 meter di atas permukaan air laut. Sehingga kabut sering datang, menutup sinar matahari. Suhu rata-rata pada siang hari di kawasan ini 21-25 derajat Celsius, dan turun 15-18 derajat Celsius pada malam hari. Dengan keadaan seperti itu pengunjung akan merasakan hawa sejuk dan segar saat berada disana. Selain itu, pemandangan alamnya pun menarik, Sehingga, Pagilaran dapat dijadikan objek pariwisata dan banyak diminati oleh para wisatawan.


Kini, agrowisata menjadi wacana luas di beberapa negara, seperti Thailand, hingga beberapa provinsi di Indonesia juga mengikutinya. Pagilaran pun tak mau ketinggalan untuk mengembangkannya, selain tetap mempertahankan produk utamanya sebagai pusat penghasil teh terbesar di Jawa Tengah.


Objek Pendukung
Selain wisata jalan-jalan di kebun teh, pengunjung juga bisa mengikuti berbagai paket wisata yang ditawarkan pengelola, misalnya wisata pendidikan, wisata ke pabrik melihat procesing tea, hiking, treking, dan lain sebagainnya. Pengelola juga menyediakan area wisata khusus berupa kunjungan ilmiah mengenai tanaman teh.


Selain itu pengunjung juga bisa mengunjungi objek pendukung lain, seperti Curug Binorong dan Curug Kembar, hamparan cengkeh di sepanjang lereng pegunungan, objek peninggalan sejarah seperti rumah peninggalan Belanda, kopel, kereta gantung, dan bak air Sijegang.


Rute Perjalanan
Untuk sampai ke Pagilaran banyak jalur yang bisa di tempuh. Bagi yang berada di Batang dan sekitarnya, jalur ke Pagilaran dapat ditempuh dengan kendaraan umum dari Batang, dengan rute Bandar - Blado - Pagilaran.


Dari Semarang dan sekitarnya, dapat ditempuh melalui dua jalur, yaitu jalur alas Roban melalui Banyuputih – Limpung – Reban – Blado – Pagilaran, dalam waktu sekitar 3 jam dan melalui Sukorejo, Kendal, hanya memerlukan waktu sekitar 2,5 jam. Jika, berangkat dari Yogyakarta, bisa melewati Temanggung dengan waktu tempuh sekitar 3,5 jam.


Beberapa keunggulan Kebun Teh Pagilaran ini. Pertama, pemandangan alam yang eksotik dengan hamparan kebun teh yang memesona di Pegunungan Dieng bagian utara.


Kedua, pengunjung bisa melihat langsung proses pembuatan teh, mulai dari pemetikan, pengolahan sampai pengepakan di pabrik. Artinya, objek ini bisa menjadi ajang pembelajaran bagi yang ingin melihat dari dekat proses industri teh, mulai dari hulu sampai hilir.


Ketiga, pengunjung juga dapat menikmati paket tea walk bersama teman-teman dari satu sekolah, sekaligus berolahraga santai sambil menghirup udara sejuk dan segar.


Keempat, terdapat beberapa objek pendukung seperti Curug Binorong dan Curug Kembar, dengan pemandangan sekitar yang indah dan alami, dan hamparan kebun teh dan kebun cengkeh di sepanjang lereng pegunungan. Ada juga objek peninggalan sejarah seperti rumah peninggalan Belanda, kopel, kereta gantung, dan bak air Sijegang.


Dengan keunggulan-keunggulan yang ada, diharapkan agrowisata kebun teh Pagilaran dapat Go national atau bahkan bias Go International. Itu semua harus dengan partisipasi aktif pemerintah, khususnya pemerintah Kabupaten Batang dan Propinsi Jawa Tengah.