Senin, 14 Januari 2008

KKN Tematik Penuntasan Buta Aksara 2007

KKN Tematik Penuntasan Buta Aksara 2007
Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang


Pemerintah Republik Indonesia telah bertekad untuk menuntaskan penduduk buta aksara dan meningkatkan mutu layanan program pendidikan keaksaraan pada tahun 2009 melalui Gerakan Nasional Penuntasan Buta Aksara yang telah dicanangkan oleh Presiden pada tahun 2004.
Dalam rangka mensukseskan program Gerakan Nasional Penuntasan Buta Aksara ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah secara serius berusaha mencari terobosan percepatan. Salah satu terobosan percepatan yang telah dilakukan pada tahun 2006 adalah uji coba model percepatan penuntasan buta aksara melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik bekerjasama dengan FORKOM KKN Jawa Tengah dengan hasil yang cukup efektif dan efesien.
Tahun 2007 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Perguruan Tinggi se-Jawa Tengah menyelenggarakan program KKN Tematik Penuntasan Buta Aksara (PBA) dengan dukungan dana dekonsentrasi tahun 2007. Program kerjasama ini diharapkan mampu mewujudkan cita-citra Jawa Tengah bebas buta aksara pada tahun 2008.
Salah satu Perguruan Tinggi di Jawa Tengah yang dipercaya melaksanakan program KKN Tematik PBA tahun 2007 ini adalah IAIN Walisongo Semarang yang menerjunkan 500 mahasiswanya ke daerah-daerah yang telah ditentukan. Mahasiswa yang mengikuti KKN Tematik PBA ini harus telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh masing-masing Fakultas. Daerah yang menjadi target pelaksanaan KKN Tamatik PBA IAIN walisongo Semarang adalah wilayah Kabupaten Kendal, yang meliputi beberapa kecamatan, yaitu Kecamatan Plantungan, Sukorejo, Pageruyung, Gemuh, Ringinarum dan Weleri. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 9 Juli s/d 23 Agustus 2007.
Selama mengikuti kegiatan KKN Tematik PBA ini para mahasiswa diwajibkan untuk mensurvey data yang telah diberikan oleh Diknas, mencari warga belajar yang buta aksara dan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Target yang harus dicapai oleh tim KKN Tematik PBA adalah setiap satu mahasiswa diwajibkan meluluskan 20 warga buta aksara. Akan tetapi dalam pelaksanaannya tak semudah dengan apa yang dibayangkan. Banyak rintangan dan halangan yang melanda sejumlah mahasiswa KKN Tematik PBA dalam melaksanakan pendataan. Sebagai contoh adalah keengganan calon warga belajar mengikuti kegiatan belajar mengajar, kekurangterbukaan para birokrat desa, minimnya minat warga masyarakat mengikuti program penuntasan buta aksara, dan lain sebagainya. Akan tetapi, walaupun banyak halangan yang terjadi, para mahasiswa IAIN Walisongo Semarang tetap bersemangat untuk melaksanakan kegiatan PBA sampai selesai, meskipun tak mencapai target yang telah ditentukan.
Umumnya yang menjadi calon warga belajar adalah mereka yang tidak bersekolah, drop out (DO) waktu SD dengan klasifikasi DO1, DO2 dan DO3, serta mereka yang tidak bisa membaca, menulis dan berhitung.
Setelah berjalan beberapa minggu, kegiatan belajar mengajar dimulai. Para mahasiswa mengajar membaca, menulis dan berhitung dasar kepada warga belajar dengan semangat tinggi mengingat ini membawa nama almamater IAIN Walisongo Semarang. Sampai pada penjemputan dari lokasi KKN, mahasiswa tetap tampil semangat walaupun dirasakan sangat berat melaksanakan KKN tematik PBA ini.

Tidak ada komentar: