Rabu, 16 Juli 2008

Elegi Emping Limpung

Limpung adalah penghasil penganan yang dibuat dari melinjo yang khas dari daerah yang berjuluk Alas Roban itu. Emping melinjo merupakan produk unggulan Kabupaten Batang.

Tahun 2001 Kecamatan Limpung, Bawang , Reban dan Tersono menghasilkan 65,8 ton mlinjo. Produksi lokal mlinjo belum mampu mencukupi kebutuhan lokal industri emping mlinjo, sehingga perlu mendatangkan bahan baku dari luar daerah. Sekitar 70 persen buah mlinjo kemudian didatangkan dari Lampung, Banten, Yogyakarta dan Pacitan. Sebenarnya Kabupaten Batang masih memiliki peluang besar memperluas budidaya tanaman mlinjo ini dengan menanami tidak kurang dari 19.000 hektar lahan tegalan yang berpotensi.

Produksi mlinjo Kabupaten Batang memang masih sedikit. Namun, industri kecil pengolahan mlinjo bisa menyedot sekitar 47 persen tenaga kerja, termasuk buruh gethik yang mengolah buah mlinjo menjadi emping. Upah yang diterima buruh gethik sekitar Rp 2.000 per kilo, dan dalam satu hari mereka bisa memperoleh sekitar Rp 8.000.

Pemasaran emping mlinjo selain untuk kebutuhan lokal, juga keluar daerah seperti Kabupaten Pekalongan, Kendal, dan Banjarnegara. Bahkan produk ini sudah menjadi komoditas ekspor. Emping mlinjo kering yang disortir di Surabaya oleh PT Sekar Alam Group kemudian dikapalkan ke negeri Belanda dan Perancis.

Harga Yang Rendah

Para buruh pembuat emping (baca : Pengemping) saat ini merasa bahwa berprofesi sebagai pengemping sangat tidak memuaskan. Dari segi penghasilan saja, sungguh sangat minim. Harga emping yang murah tidak berbanding dengan tenaga yang dikeluarkan.

Keluhan juga disampaikan oleh beberapa petani melinjo. Harga melinjo terlalu murah. Hal ini membuat mereka tidak mau lagi berkebun mlinjo. Mereka lebih memilih mengganti tanaman mlinjo-nya dengan tanaman lain yang lebih menguntungkan, seperti jarak, kakau atau yang lainnya. Padahal sangat luas sekali perkebunan melinjo yang ada. Kalau hal ini dibiarkan begitu saja, sangat berdampak pada hasil produksi emping Limpung kelak. Kurangnya perhatian dari pemerintah kabupaten Batang terhadap kesulitan para petani mlinjo, akan membuat para petani menebang pohon mlinjo-nya dan mengalihkan menanam pohon yang lebih membawa rejeki.




Tidak ada komentar: